Sabtu, 04 April 2009

Disiplin Tanpa Ancaman

Disiplin Tanpa Ancaman

Kebanyakan orang tua menggunakan ancaman untuk mengontrol perilaku anak, terutama saat kondisi tidak menguntungkan (misalnya saat lelah, banyak pekerjaan, atau terburu-buru). Hal ini tidak saja membuat anak kehilangan harga dirinya, tetapi juga menimbulkan ketakutan pada diri anak dan menyebabkan ia memberontak melawan anda.

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat anda gunakan untuk menghindarkan anda dari “keharusan” mengeluarkan ancaman :

1. Anda ingin si kecil : Pergi ke ranjangnya dan tetap berada di sana
Daripada : “Jika kamu pergi dari ranjangmu sekali lagi, Mama akan marah”
Katakan : “Setelah Mama mengantarmu ke ranjang, Mama ingin kamu tetap diam disana”
Alasan : Perilaku yang diharapkan dinyatakan dengan jelas dan tanpa emosi

2. Anda ingin si kecil : Menghabiskan makan malamnya
Daripada : “Kamu harus tetap duduk di meja makan sampai kamu menghabiskan makananmu”
Katakan : “Sebentar lagi waktunya tidur lho… Tidak ada waktu lagi untuk makan cemilan”
Alasan : Membiarkannya mengambil keputusan

3. Anda ingin si kecil : Menggosok gigi
Daripada : “Tidak ada cerita sebelum tidur jika kamu tidak mau menggosok gigi”
Katakan : “Sekarang waktunya tidur. Apa yang ingin kamu lakukan lebih dulu ? “
Alasan : Memberitahunya saat ini adalah waktu untuk melakukan “ritual sebelum tidur” tanpa menghukum

4. Anda ingin si kecil : Berperilaku baik di toserba
Daripada : “Berhenti berlari-lari sekarang juga, atau kamu tidak boleh menonton TV”
Katakan : “Bisa tolong Mama mencari sereal kesukaanmu ?”
Alasan : Mengalihkan perilaku negatif dan menawarkan alternatif perilaku positif

5. Anda ingin si kecil : Meminta tanpa merengek
Daripada : “Jika kamu merengek sekali lagi, Mama akan ambil mainanmu”
Katakan : “Mama mau mendengarkanmu, tapi kamu harus mengucapkannya dengan jelas agar Mama mengerti”
Alasan : Memberitahunya bahwa anda mau mendengarkan permintaannya, tapi tidak menyukai caranya meminta

6. Anda ingin si kecil : Merapikan mainannya
Daripada : “Kamu tidak akan mendapat makan malam sebelum kamu membereskan mainanmu”
Katakan : “Ayo ambil mainanmu dan letakkan di kotaknya. Kamu mau melakukannya sebelum atau sesudah makan ?”
Alasan : Anda menyatakan harapan anda dengan jelas, dan memberikan si kecil pilihan

7. Anda ingin si kecil : Berhenti mengadu
Daripada : “Mama tidak akan mendengarkan ocehanmu”
Katakan : “Sepertinya kamu kesal dengan kakakmu. Kamu perlu memberitahunya kenapa kamu kesal padanya”
Alasan : Membantu si kecil mengerti bahwa mereka perlu menyelesaikan masalah mereka sendiri

8. Anda ingin si kecil : Bersikap tenang dalam mobil
Daripada : “Jika kamu berteriak sekalli lagi, kita akan pulang saja”
Katakan : “Mama jadi sulit untuk menyetir. Kita harus berhenti sampai kamu bisa tenang”
Alasan : Memberitahunya akibat, batasan dan konsekuensi dari perilakunya

Sumber : diterjemahkan secara bebas dari www.babycenter.com

Tidak ada komentar: